Senin, 12 Maret 2012

[Resensi] Beautiful Mistake: Saat Mimpi dan Cinta Menjadi Satu


Judul: Beautiful Mistake
Pengarang : Sefryana Khairil dan Prisca Primasari
Penerbit : GagasMedia
Tahun terbit : 2012
Tebal : 260 hlm

Tuhan sudah merencanakan aku dan kamu bertemu di suatu waktu.

Ada dua pertemuan terjadi dalam buku ini. Fajar dan Nadine yang diceritakan oleh Sefryana Khairil serta Akai dan Yuki yang dikisahkan oleh Prisca Primasari. Kedua cerita terjadi di belahan dunia yang berbeda, kisah cinta Fajar-Nadine di Bali, dan kisah kasih Akai-Yuki di Jepang. Kisah Fajar-Nadine yang diwarnai dunia bartender dan fotografi, sedangkan kisah Akai-Yuki yang diisi dengan pernak-pernik pianis, penulis, dan cokelat.
Namun kedua cerita tersebut memiliki alur nyaris sama: bertemu-saling tertarik-saling menguatkan mimpi-dan akhirnya bersama dalam cinta. Mimpi menjadi benang merah dari dua novella dalam buku Beautiful Mistake ini. Sefryana Khairil menyajikan ceritanya dengan judul Dreamland, sedangkang Prisca Primasari membubuhkan judul Chokoreto untuk ceritanya.
Kisah ini merupakan kisah cinta yang hangat dan mendayu-dayu. Sesekali dingin seperti sapuan ombak di pantai, kadangkala hangat layaknya segelas cokelat dalam cangkir di tangan. Pada setiap akhir ceritanya membuat kita tersenyum seraya meyakini jika mimpi seringkali sejalan dengan cinta.

Aditia
Bogor, 12 Maret 2012

Read More..

[Resensi] Airframe: Petaka di Angkasa

Judul : Airframe (Petaka di Angkasa)
Pengarang : Michael Crichton
Penerjemah : Rina Buntaran
Penerbit : GPU
Tahun terbit : Februari, 2011
Tebal : 552 hlm

Novel ini akan membuat kita tak akan sama lagi memandang sebuah pesawat.

Bermula dari sebuah penerbangan maskapai TransPacific 545 dengan rute Hongkong-Denver yang mendadak mengalami kecelakaan beberapa jam sebelum mencapai tujuannya. Pesawat tersebut mengalami osilasi pitch—yang penjelasan awamnya berupa pesawat mengalami tukikan dan tanjakan sampai enam kali. Kecelakaan tersebut menyebabkan 4 orang tewas dan 56 lainnya terluka dalam pernerbangan tersebut. Kemudian, pesawat tersebut didaratkan secara darurat di LAX, Los Angeles.
Pesawat yang digunakan oleh TransPacific merupakan jenis N-22, produk dari Norton. Casey Singleton, bagian dari IRT (Incident Review Team) ditugaskan untuk mengurusi penyelidikan penyebab kecelakaan dari pesawat tersebut. Dugaan awal penyebab kecelakaan tersebut adalah pelebaran rusuk sayap (bagian ini dijelaskan dengan detail di dalam buku, saya sendiri gak terlalu ngeh :p). Kemudian penyelidikan pun dijalankan… dari sini pelan-pelan saya dibuat tercengang. Menyelidiki pesawat yang mengalami kecelakaan ternyata tidak semua yang dikira. Dalam novel ini dipaparkan ada satu juta komponen di sebuah sayap pesawat terbang dan ada puluhan lokasi kotak hitam di seluruh badan pesawat.
Casey diberi waktu satu minggu oleh atasannya untuk memecahkan misteri jatuhnya pesawat tersebut. Tidak hanya berkejaran dengan waktu, Casey juga harus menghadapi protes dari para pekerja akibat isu penjualan sejumlah pesawat ke Cina. Serta desakan awak media yang ingin tahu tentang fakta-fakta tentang kecelakaan tersebut untuk menguatkan opini mereka bahwa pesawat N-22 Norton adalah ‘perangkap kematian’.
Novel bergenre thriller ini disajikan dengan apik oleh Michael Crichton. Ketegangan yang disajikan terasa kontinyu dan semakin menanjak menuju akhir. Belum lagi kita ikut bertanya-tanya apa yang sebenarnya menjadi penyebab kecelakaan tersebut dan mengapa foto keluarga pilot dikirimkan kepada Casey. Nyatanya, penyebab paling dasar dari kecelakaan pesawat tersebut sangatlah sederhana dan jauh dari hal teknis yang didapatkan sepanjang cerita.
Meskipun sudah ditulis dari tahun 1996, ketegangan dalam novel ini sama sekali tidak meluntur. Bahkan secara pribadi, novel ini memberikan banyak pengetahuan tentang pesawat yang membuat kagum dan takjub serta menjadikan kita tidak akan sama lagi melihat sebuah pesawat.  Bahwa sebuah pesawat terbang bukan hanya sekumpulan logam dan mesin yang merupa menjadi sebuah alat transportasi, tapi pesawat terbang adalah karya seni.

Aditia
Bogor, 12 Maret 2012.
note: nyari url sampulnya susah :|

Read More..

[Resensi] Aimez-Moi: Cinta Tak Hanya Diam



Review Aimez-Moi

Judul: Aimez-Moi
Pengarang: Sepuluh Pena
Diterbitkan lewat: nulisbuku
Tebal: 249 hlm

Ketika dua orang saling jatuh cinta, saling memendam perasaan, maka cinta tidak akan seindah yang seharusnya.

Hal itulah yang terjadi pada Damar dan Chantal, dua karakter vital dalam kisah Aimez-Moi ini. Pertemuan mereka terjadi di sebuah ruangan kantor penuh kubikel biru di kota Jakarta. Selanjutnya, perasaan yang menahun dan meradang sampai harus melewati Kota Paris dan London, tapi tidak juga terungkapkan.
Tidak begitu jelas apa alasan Chantal dan Damar saling menyembunyikan perasaan. Akan tetapi, perasaan gelisah dan risau dituturkan apik dalam narasi-narasi yang ditulis dari sudut pandang Damar dan Chantal. Chantal dan Damar saling berkutat dengan perasaan masing-masing, saling menebak isi hati masing-masing. Bertanya malu-malu, bertukar kode demi kode—tapi tak juga dari mereka saling mengerti atau membuka hati. Sampai akhirnya, perasaan pun penat dan menjalin hubungan dengan orang lain menjadi pilihan. Padahal, mereka masih saling cinta. 
Gemas? Tentu saja.
Sepanjang membaca novel ini, tidak terasa jika sebenarnya novel ini ditulis oleh sepuluh orang (ini luar biasa!). Dan saya jatuh cinta pada covernya yang begitu cantik dan manis. Membaca novel ini juga kita diajak bertualang di Jakarta, Paris, London, sampai kembali lagi ke Surabaya.
Di dalam novel ini, dengan penyajian dua POV membuat pembaca lebih bisa mengerti isi hati si tokoh. Akan tetapi, di dalam novel ini karena alur bolak-baliknya terlalu cepat, membuat saya agak bingung. Pada akhirnya, saya mengabaikan tahun-tahun keterangan di setiap sub-bab dan terus membaca.
Novel ini menyuguhkan kisah yang menarik. Kisah di dalam novel ini adalah hal-hal yang bisa terjadi pada semua orang. Cinta tak berkata-kata, tidak sepenuhnya benar. Cinta menginginkan diakui dan ia hanya bisa diakui ketika kamu mengungkapkannya.

Aditia
Bogor, 12 Maret 2012

Read More..