Judul
: Airframe (Petaka di Angkasa)
Pengarang
: Michael Crichton
Penerjemah
: Rina Buntaran
Penerbit
: GPU
Tahun
terbit : Februari, 2011
Tebal
: 552 hlm
Novel ini akan membuat kita
tak akan sama lagi memandang sebuah pesawat.
Bermula
dari sebuah penerbangan maskapai TransPacific 545 dengan rute Hongkong-Denver
yang mendadak mengalami kecelakaan beberapa jam sebelum mencapai tujuannya.
Pesawat tersebut mengalami osilasi pitch—yang penjelasan awamnya berupa pesawat
mengalami tukikan dan tanjakan sampai enam kali. Kecelakaan tersebut
menyebabkan 4 orang tewas dan 56 lainnya terluka dalam pernerbangan tersebut.
Kemudian, pesawat tersebut didaratkan secara darurat di LAX, Los Angeles.
Pesawat
yang digunakan oleh TransPacific merupakan jenis N-22, produk dari Norton. Casey
Singleton, bagian dari IRT (Incident Review Team) ditugaskan untuk mengurusi
penyelidikan penyebab kecelakaan dari pesawat tersebut. Dugaan awal penyebab
kecelakaan tersebut adalah pelebaran rusuk sayap (bagian ini dijelaskan dengan
detail di dalam buku, saya sendiri gak terlalu ngeh :p). Kemudian penyelidikan
pun dijalankan… dari sini pelan-pelan saya dibuat tercengang. Menyelidiki
pesawat yang mengalami kecelakaan ternyata tidak semua yang dikira. Dalam novel
ini dipaparkan ada satu juta komponen di sebuah sayap pesawat terbang dan ada
puluhan lokasi kotak hitam di seluruh badan pesawat.
Casey
diberi waktu satu minggu oleh atasannya untuk memecahkan misteri jatuhnya
pesawat tersebut. Tidak hanya berkejaran dengan waktu, Casey juga harus
menghadapi protes dari para pekerja akibat isu penjualan sejumlah pesawat ke
Cina. Serta desakan awak media yang ingin tahu tentang fakta-fakta tentang
kecelakaan tersebut untuk menguatkan opini mereka bahwa pesawat N-22 Norton
adalah ‘perangkap kematian’.
Novel
bergenre thriller ini disajikan dengan apik oleh Michael Crichton. Ketegangan
yang disajikan terasa kontinyu dan semakin menanjak menuju akhir. Belum lagi
kita ikut bertanya-tanya apa yang sebenarnya menjadi penyebab kecelakaan
tersebut dan mengapa foto keluarga pilot dikirimkan kepada Casey. Nyatanya,
penyebab paling dasar dari kecelakaan pesawat tersebut sangatlah sederhana dan
jauh dari hal teknis yang didapatkan sepanjang cerita.
Meskipun
sudah ditulis dari tahun 1996, ketegangan dalam novel ini sama sekali tidak
meluntur. Bahkan secara pribadi, novel ini memberikan banyak pengetahuan
tentang pesawat yang membuat kagum dan takjub serta menjadikan kita tidak akan
sama lagi melihat sebuah pesawat. Bahwa
sebuah pesawat terbang bukan hanya sekumpulan logam dan mesin yang merupa
menjadi sebuah alat transportasi, tapi pesawat terbang adalah karya seni.
Aditia
Bogor, 12 Maret 2012.
note: nyari url sampulnya susah :|
Read More..